Dalam berbagai proyek fisik pembangunan atau bisnis, wheel loader merupakan salah satu jenis alat berat yang cukup popular karena peran besarnya dalam mendukung jalannya pekerjaan. Fungsi utama wheel loader adalah melayani pemuatan material ke dalam alat pengangkut seperti dump truck atau yang lainnya. Selain itu masih banyak fungsi lainnya, antara lain : melayani pemindahan barang/ material, untuk pembersihan lapangan, penggusuran tanah, meratakan timbunan tanah dan sebagainya.
Oleh
karena perannya yang cukup vital itu, maka menjadi sangat penting untuk
memastikan loader selalu dalam kondisi kerja terbaik. Memilih ban yang
tepat untuk unit loader Anda menjadi salah satu cara terbaik untuk
menciptakan kondisi tersebut. Ban loader
yang tepat memungkinkan unit loader melakukan kegiatan yang efisien
sehingga bisa menghemat biaya operasional dan menekan downtime.
Selain
itu, untuk menjaga kinerja loader agar tetap baik, maka tidak kalah
pentingnya untuk melakukan perawatan dan inspeksi secara rutin terhadap
unit loader Anda. Bagaimana melakukan perawatan unit loader, berikut
langkah-langkah yang bisa Anda lakukan :
1. Pemeriksaan unit sebelum mesin dihidupkan
Tahapan
perawatan ini perlu dilakukan secara teliti untuk menghindari kerusakan
yang lebih fatal. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui apakah ada
bagian yang rusak, baut yang longgar atau aus, kebocoran cairan atau
masalah lainnya. Untuk memudahkan pekerjaan bisa dibuat checklist atau
daftar hal-hal yang harus diperiksa setiap kali unit akan dioperasikan.
Beberapa
item utama yang perlu diperiksa antara lain : tekanan atau kerusakan
ban, bagian yang longgar, aus atau rusak, sabuk kipas, koneksi baterai,
kebocoran oli atau cairan pendingin, filter udara dan kelengkapan
lainnya. Sebagai langkah terakhir sebelum mengoperasikan unit, catat
pembacaan meteran jam untuk membantu menentukan kapan pemeliharaan
berkala harus dilakukan.
2. Menghidupkan dan memanaskan mesin
Setelah
langkah pertama yakin sudah dilakukan secara benar, maka mesin siap
untuk dihidupkan. Biarkan mesin bekerja selama 5 hingga 10 menit saat
dinyalakan, agar memungkinkan tekanan oli melumasi bagian-bagian mesin
yang bergerak. Pemanasan juga memungkinkan sistem pendingin mencapai
suhu operasi yang tepat. Jika saat pemanasan mesin timbul ada suara yang
tidak biasa, maka wajib untuk mematikan mesin dan harus dicari
masalahnya.
Setelah
pemanasan, pastikan tangki bahan bakar penuh dan pengukur bahan bakar
berfungsi baik. Pastikan juga sistem listrik berjalan, tekanan dan
temperatur oli berada di zona aman dan sebagai langkah terakhir sebelum
mulai bekerja, pastikan rem berfungsi dengan baik.
3. Pemantauan saat unit beroperasi
Selama
unit bekerja perlu untuk terus memantau kinerjanya. Perhatikan kalau
ada suara-suara yang tidak biasa, kemudian periksa semua alat pengukur
dan waspadai segala perubahan yang mungkin terjadi melalui layar
operator.
Pastikan
unit dioperasikan secara aman, benar dan sesuai kapasitasnya. Misalnya,
mempertahankan kapasitas bucket yang tepat untuk menghilangkan beban
berlebih pada alat, membantu mengontrol tumpahan untuk menghindari
kerusakan ban. Memaksa melebihi kapasitas bucket dapat menyebabkan
kerusakan ban, waktu siklus lebih lambat, kehilangan produksi, dan
konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Semua itu kalau bisa dikontrol
tentunya akan menguntungkan produktivitas kerja unit.
4. Penanganan unit setelah beroperasi
Setelah
unit loader selesai beroperasi, atur parkir di lapangan yang aman,
turunkan bucket ke tanah, dan fungsikan rem parkir. Biarkan mesin tetap
hidup selama 3 hingga 5 menit sebelum dimatikan untuk memungkinkan
pengisi daya turbo menjadi dingin dengan baik. Kemudian catat jam
operasi mesin pada meter kontrol unit.
Langkah
terakhir, bersihkan unit dari kotoran dan isi tangki bahan bakar untuk
mempersiapkan loader beroperasi di hari berikutnya.
Nah,
itulah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan
kerja unit loader. Pastikan produktivitas unit terjaga agar biaya
operasional bisa lebih hemat. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar